Rabu, 13 Januari 2010

KETERAMPILAN BERTANYA YANG HARUS DIMILIKI GURU

1. Keterampilan bertanya
Dalam proses belajar mengajar, bertanya memiliki peran yang sangat penring karena pertanyaan yang tersusun dengan baik dan ternik pelomtaran yang tepat akan memberikan dampak positik terhadap sisiwa yaitu:
a. Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar
b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi atau dibicarakan
c. Mengembangkan pola dan cara belajar aktif dari siswa karena berpikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya
d. Menuntun proses berpikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik
e. Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sederhana sedang dibahas
Keterampilan dan kelancaran bertanya dari calon guru maupun dari guru itu perlu dilatih dan ditingkatkan, baik isi pertanyaan maupun teknik bertanya
a. Dasar-dasr pertanyaan yang baik
1. Jelas dan mudah di mengerti oleh siswa
2. Berikan informasi yang cukup untuk memjawab pertanyaan
3. Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu
4. Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan
5. Bagikan semua pertanyaan kepada seluruh murid secara merata
6. Berikan respons yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk menjawab atau bertanya
7. Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menentukan sendiri jawaban yang benar.
b. Jenis-jenis pertanyaan yang baik
1. Jenis pertanyaan menurut maksudnya
a. Pertanyaan pernimtaan, yakni pertanyaan yang menharapkan agar siswa mematuhi perintah yang di ucapkan dalam bentuk pertanyaan.
b. Pertanyaan etoris, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban, tetapi dijawab senduru oleh guru. Hal ini merupakan teknik penyampaian informasi kapada murid
c. Pertanyaan mengarahkan atau menuntun, yaitu pertanyaan yang diajukan untuk memberikan arah kepada murid dalam proses berpikirnya. Hal ini dilakukan apabila guru menghendaki agar siswa memperhatikan dengan seksama bagian tertentu atau inti pelajaran yang dianggap penting
d. Pertanyaan menggali, yaitu pertanyaan lanjutan yang akan mendorong murid untuk lebih memdalam jawabannya terhadap pertanyaan pertama. Dengan pertanyaan menggali ini siswa didorong untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas jawaban yang diberikan pada pertanyaan sebelumnya.
2. Pertanyaan menurut taksonomi Bloom
a. Pertanyaan pengetahuan, atau ingatan dengan menggunakan kata-kata apa, di mana, kapan, siapa, dan sebutkan
b. Pertanyaan pemahaman, yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban yang bersifat pemahaman dengan kata-kata sendiri. Biasanya menggunakan kata-kata jelaskan, uraikan, dan bandingkan.
c. Pertanyaan penerapan, yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban untu7k menerapkan pengetahuan atau informasi yang diterima
d. Pertanyaan sintesis, yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban yang benar, tidak tunggal, tetapi lebih dari satu dan menuntut murid untuk membuat ramalan, memecahkan maslah, mencari komunikasi
e. Pertanyaan evaliasi, yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban dengan cara memberikan penilaian atau pendapatnya terhadap suatu isu yang ditampilkan.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Kehangatan dan keantusiasan
Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam prises belajr-mengajar, guru perlu menunjukan sikap baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun ketika menerima jawaban siswa. Sikap dan cara guru termasuk suara, ekspresi wajah, gerakan, dan posisi badan menampakkan ada-tidaknya kehangatan dan keantusiasannya.
2. Kebiasaan yang perlu dihindari
a. Jangan mengulang-ulang pertanyaan bila siswa tidak mampu memjawabnya. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya perhatian siswa dan partisipasi siwa.
b. Jangan mengulang-ulang jawaban siswa. Hal ini akan membuang-buang waktu, siswa tidak memperhatikan jawaban temannya, karena menunggu komentar dati guru.
c. Jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum siswa memperoleh kesempatan untuk memjawabnya. Hal ini membuat siswa frustasi dan mungkin ia tidak mengikuti pelajaran dengan baik.
d. Usahakan agar siswa tidak menjawab dengan serempak karena guru tidak dapat mengetahui dengan pasti siapa yang menjawab benar dan siapa yang salah serta menutup kemungkinan berinteraksi selanjutnya.
e. Menentukan siapa yang harus menjawab sebelum nengajukan pertanyaan akan menyebabkan tidak siswa yang tidak ditunjuk untuk menjawab tidak memikirkan jawaban pertanyaan. Oleh karena itu, pertanyaan hendaknya ditujukan lebih dahulu kepada seluruh siswa, baru kemudian guru menunjuk salah seorang untuk menjawabnya.
f. Pertanyaan ganda, guru kadang mengajukan pertanyaan yang sifatnya ganda, menghendaki beberapa jawaban atau kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa.
d. Komponen-komponen kererampilan bertanya dasar
1. Penggunaan pertanyyan secara jelas dan singkat
Pertanyaan guru harus diunkap secara jelas dan singkat dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh siswa sesuai dengan taraf perkembangannya.
2. Pemberian acuan
Sebelum memberikan pertanyaan, kadang-kadang guru perlu memberikan acuan yang berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relefan dengan jawaban yang diharapkan dari siswa.
3. Pemindahan giliran
Adakalanya satu pertanyaan perlu dijawab oleh beberapa siswa karena jawaban siswa benar atau belum memadai.
4. Penyebaran
Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya di dalam pelajaran, guru perlu menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak. Ia hendaknya berusaha agar semua siswa mendapat giliran secara merata. Perbedaannya dengan pemindahan giliran adalah bahwa pada pemindahan giliran, beberapa siswa secara bergiliran diminta menjawab pertanyaan yang sama, sedangkan pada pengebaran, berbeda, disebarkan giliran menjawabnya kepada siswa yang berbeda pula, sedangkan pada penyebaran, beberapa pertanyaan yang berbeda, disebarkan giliran menjawab kepada siswa yang berbada pula.
5. Pemberian waktu berpikir
Setelah menyajukan pertanyaan kepada siswa, guru perlu memberi waktu beberapa detik untuk berrpikir sebelum salah seorang siswa untuk menjawabnya.
6. Pemberian tuntunan
Bila siswa menjawab salah atau tidak dapat menjawab, guru hendaknya memberikan tuntutan kepada siswa itu agar ia dapat menemukan sendiri jawaban yang benar.
e. Komponen-komponen bertanya lanjut
1. Pengubahab tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan
Pertanyaan yang dikemukakan guru dapat mengandung proses mental yang berbeda-beda, dari proses mental yang rendah sampai proses mental yang tinggi. Oleh karena itu, guru dalam mengajukan pertanyaan hendaknya berusaha mengubah tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan dari tingkat mengikat kembali fakta-fakta ke bagian tingkat kognitif lainnya yang lebih tinggi seperti pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Guru dapat pula mengajukan pertanyaan pelacak.
2. Pengaturan urutan pertanyaan
Untuk mengembangkan tingkat kognitif dari yang sifatnya rendah ke yang lebih tinggi dan kompleks, guru hendaknya dapat mengatur urutan pertanyaan yang diajukan kepada siswa dari tinggat mengingat, kemudian pertanyaan pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Usahakan agar jangan memberikan pertanyaan yang tidak menentu atau bolak-balik, hal ini akan menimbulkan kebingungan pada siswa dari partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran dapat menurun.
3. Penggunaan pertanyaan pelacak
Teknik-teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan:
a. Klasifikasi :jika siswa menjawab dengan kalimat yang kurang tepat, guru dapat memberikan pertanyaan pelacak yang meminta siswa tersebut untuk menjelaskan dengan kata-kata lain sehingga jawaban siswa menjadi lebih baik
b. Meminta siswa menberikan alasan yang dapat menunjang kebenaran pendapatnya dalam menjawab pertanyaan guru.
c. Meminta kesempatan pandangan: guru dapat memnberikan kesempatan pandangan kepada siswa lainnya untuk menyatakan persetujuan atau penolakan disertai dengan alasan terhadap jawaban rekannya, agar di peroleh pandangan yang diterima oleh semua pihak.
d. Meminta kasempatan menjawab: guru dapat meminta siswa untuk meninjau kembali jawaban yang diberikannya bila dianggap kurang tepat.
e. Meminta jawaban yang lebih relefan: bila jawaban siswa kurang relefan, guru dapat meminta jawaban yang benar dan relefan dari siswa tersebut.
f. Meminta contoh: jika siswa menjawab dengan samar-samar, guru dapat meminta siswa untuk memberikan contok konkret atau ilustrasi tentang apa yang dikemukakannya.
g. Meminta jawaban yang lebih kompleks: guru dapat meminta siswa tersebut untuk memberikan penjelasan atau ide-ide penting lainnya sehingga yang diberikan menjadi lebih kompleks.
4. Peningkatan terjadinya interaksi
Agar siswa lebih terlibat secara pribadi dan lebih bertanggung jawab atas kemajuan dan hasil diskusi, guru hendaknya menggurangi atau menghilangkan peranannya sebagai penanya sentral dengan cara mencegah pertanyaan dijawab oleh seorang siswa. Jika siswa mengajukan pertanyaan, guru tidak segera menjawab, tetapi melontarkan kembali kepada siswa lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar